Senin, 30 April 2012

Merenda Masa Depan melalui Tangan Seorang Perempuan


 Keterkaitan peran seorang perempuan dalam segala bidang kehidupan saat ini semakin tidak bisa dipisahkan dari seorang laki-laki. Perempuan memegang peranan yang cukup penting di dalam sebuah kehidupan yang sedang berjalan mulai dari lingkup yang paling kecil yaitu keluarga sampai pada lingkup dunia. Peran perempuan yang tidak bisa dikesampingkan begitu saja, membuat para kaum feminis semakin bersemangat mewacanakan isu Keadilan dan Kesamaan Gender. Mereka berusaha meyakinkan masyarakat bahwasannya diperlukan kesamaan dan keadilan gender antara laki-laki dan perempuan, dengan alasan saat ini perempuan dalam keadaan tertindas dan rentan sekali terhadap perilaku kekerasan sehingga dibutuhkan sebuah undang-undang yang melindungi dirinya dari ancaman tersebut.

Isu kesetaraan gender telah diwacanakan oleh berbagai negara. Wakil Menteri luar negeri Amerika Serikat, Maria Otero bahkan telah menegaskan bahwa saat ini pihaknya sedang berusaha agar perempuan berpartisipasi dalam proses politik dan perdamaian. AS juga membayangkan peran perempuan dalam menyelesaikan dan mencegah konflik global. Sedangkan di Indonesia sendiri, kesetaraan gender dikenal melalui Emansipasi wanita yang dibawa oleh R.A Kartini. Emansipasi berasal dari kata Emancipatio yang artinya pembebasan dari tangan kekuasaan. Secara umum emansipasi diartikan sebagai persamaan kedudukan hak dan kewajiban antara laki-laki dan perempuan. Dengan pengertian seperti itu, menurut penggerak emansipasi ( kaum feminis ) mengatakan bahwa realisasi emansipasi adalah perempuan dapat melakukan apa yang dilakukan oleh laki-laki. Tidak ada pembatasan dalam perempuan yang membedakannya dengan laki-laki, termasuk dalam mengisi pos-pos pekerjaan yang ada.

Tanpa disadari, pengartian emansipasi yang seperti ini bukannya membuat tatanan masyarakat mnenjadi baik, namun malah menjadikannya tidak teratur. Bilas emansipasi diartikan sebagai kebebasan tiada batas bagi seorang perempuan dalam melaksankan hak dan kewajibannya maka akan terjadi ketidakjelasan pemisahan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan. Akan terjadi kepincangan social dikarenakan peran yang seharusnya dimainkan oleh laki-laki berpindah tangan kepada perempuan. Sebagai contoh, sekarang ini perempuan dapat bebas beraktivitas di manapun dan kapanpun. Perempuan dapat bekerja di perusahaan atau instani yang mereka suka bahkan penghasilan mereka bisa di atas laki-laki, sehingga jika lapangan pekerjaan diambil oleh perempuan maka akan banyak laki-laki yang menganggur. Perempuan yang terbuai dengan gaji tinggi akan melupalkan kewajibannya mendidik anak di rumah karena sibuk bekerja, maka dampak selanjutnya adalah anak-anaknya menjadi terlantar. Dampak bagi perempuan yang masih belum menikah adalah, emansipasi akan membentuknya menjadi pribadi yang tidak bisa menjaga kemuliaannya sebagai seorang perempuan sebab mereka akan lebih senang untuk berada di luar rumah sedangkan hal ini rentan bagi keselamatan mereka.

Dengan begitu, emansipasi hanya akan menghancurkan sendi dan kaidah dasar kehidupan masyarakat untuk menebarkan benih kebebasan dan pemikiran sesat yang membuat hidup menjadi egois. Emansipasi yang seperti ini akan menjadikan perempuan mudah terekspos dan tereksploitasi habis-habisan. Sudah selayaknya bagi kita, seorang yang berilmu untuk mengartikan emansipasi dengan arti yang lebih arif dari kaum feminis.

Emansipasi kita artikan sebagai peluang baik bagi perempuan untuk meningkatkan kapasitas dirinya agar mampu mengemban amanah sebagai perempuan. Sebelum memasuki zaman modern dengan emansipasi di dalamnya, peran perempuan sering kali dikesampingkan serta mereka dipandang sebelah mata. Banyak yang meragukan kemampuan seorang perempuan, serta masih minimnya pengetahuan perempuan tentang hak dan kewajibannya. Emansipasi diharapkan mampu menjadi titik tolak bagi perempuan untuk memperjuangkan hak dan kewajibannya secara benar. Kedudukan perempuan dan laki-laki memang tidak boleh dibedakan , namun itu tidak terjadi dalam seluruh sendi kehidupan. Ada masa-masanya perempuan berada di belakang laki-laki, yaitu dalam rumah tangga mereka. Karena memang hakikatnya laki-laki adalah perlindnug bagi perempuan.

Peran penting perempuan dalam membentuk sebuah masayarakat yang madani terletak pada seberapa mampu dia mendidik dan merawat anak-anaknya serta mengatur keharmonisan rumah tangganya. Di tangan seorang perempuanlah sebuah masa depan tergenggam, karena dia bertanggung jawab mendidik anak-anaknya yang kelak akan menjadi penerus keberlangsungan kehidupan dunia ini. Bila mereka dirawat oleh seorang ibu yang baik yang tidak banyak keluar rumah, maka dia akan mendapatkan kasih sayang yang cukup sehingga kelak mampu menjdi seseorang yang bisa diandalkan untuk kehidupan yang lebih baik.

Hendaklah oleh seorang perempuan, emansipasi diartikan sebagai kebebasannya dalam mencari ilmu yang berguna dalam meningkatkan kualitas manajemen dirinya dalam mengurus rumah tangga. Karena memang telah menjadi takdir seorang perempuan bahwa amanah besar dalam hidupnya adalah rumah tangganya. Meskipun perempuan lebih banyak memainkan peran di dalam rumah, namun tidak berarti perannya sempit sebatas luas rumah mereka. Peran inilah yang membawa dampak besar bagi kelangsungan hidup selanjutnya. Di dalam rumah, seorang perempuan menjadi penyeimbang. Perempuan harus pandai menyeimbangkan antara tugasnya berbakti pada suami, mendidik dan merawat anak, serta mengurus rumah tangga dengan segala problematika yang ada. Dengan mengatahui peran pentingnya di dalam rumah, bagaimana mungkin seorang perempuan dapat meninggalkan rumah dengan seenaknya. Bahkan di dalam Islam, perempuan dianjurka untuk tinggal di dalam rumah.

Peran-peran strategis perempuan di atas akan terhapus apabila perempuan terprovokasi oleh arti emansipasi yang salah. Setiap perempuan hendaknya menyadari bahwa dari kedua tangan merekala sebuah masa depan sedang direnda. Baik buruknya masa depan tergantung pada seberapa pandainya seorang perempuan dalam mendidik anaknya menjadi insan yang berguna. Oleh karena itu perempuan wajib bangga dengan dirinya yang berada di dalam rumah karena peran mereka di dalam rumah itulah yang mempengaruhi masa depan kehidupan ini. Di tangan perempuan lah keberlangsungan peradaban berada.

*artikel ini dibuat dalam rangka lomba hari Kartini dan Muskom IV KAMMI Unej

Tidak ada komentar:

Posting Komentar