Selasa, 19 November 2013

DARAH MENJADI TANAH



DARAH MENJADI TANAH

Aku berdiri di ujung senja
Kusapu pemandangan usang penuh noda
Meraup nyawa-nyawa malang tanpa nama
Tanahku telah berlumur darah
Perjuangan yang tak kenal lelah

Darah telah menjadi tanah
Membuktikan betapa kejam pasukan Yahudi
Mereka membantai tanpa nurani
Bagaikan kami seooggok daging tak berarti

Mereka ludahi harga diri kami
Mereka siram kami dengan rudal abadi
Memakan ribuan nyawa tak berdosa
Merenggut mimpi-mimpi yang pernah ada

Tidak ada lagi cita-cita di masa tua
Yang tersisa hanya berharap mati segera
Mempertahankan tanah suci Palestina
Menukar nyawa dengan surga-Nya

Kutanggalkan setiap harapan
Karena tak ada kesempatan untuk meraihnya
Nyawa kami terancam setiap detiknya
Hingga tak terlahir lagi senyum menyapa
Tinggal airmata
Mengharap kebebasan segera


By: NV
Hanya puisi terbubuh airmata
Kupersembahkan untukmu Palestina

Sabtu, 16 November 2013

SELANGKAH PASTI UNTUK PEREMPUAN PEMBANGUN NEGRI



SELANGKAH PASTI
UNTUK PEREMPUAN PEMBANGUN NEGRI



Perempuan merupakan sosok yang luar biasa di mata dunia. Ia adalah agen perubahan penting pembangun suatu negara. Negara akan baik jika perempuan di dalamnya baik dan sebaliknya negara itu akan hancur jika perempuannya hancur.
Saat ini ada banyak kekecewaan yang terjadi di negri ini tentang perempuan. Tak ubahnya perempuan negri ini adalah sampah yang diseret sana sini tanpa nilai. Harga perempuan tidak ada lagi. Tidak ada setitikpun nilai yang bisa diambil dari perempuan-perempuan saat ini. Hanya secuil dari mereka yang masih mempertahankan martabat dan harga dirinya. Arus globalisasi telah membutakan mata perempuan negri ini. Virus-virus dari luar telah membobrokkan akhlak dan pemikiran mereka. Sistem kapitalis telah membunuh martabat perempuan. Perbedaan cara pandang Kapitalisme terhadap perempuan sudah sangat jelas. Kapitalisme memandang perempuan seperti barang yang dapat diperjualbelikan, karena itu ia dieksploitasi kecantikannya, digunakan promosi berbagai produk sekalipun produk itu tidak ada hubungannya dengan perempuan. Perempuan dianggap mesin pencetak uang, unsur penting penopang perbaikan ekonomi. Sehingga perempuan dinilai berharga sesuai dengan materi yang dia hasilkan.
Perempuan sebagai agen perubahan merupakan simbolis yang cukup tajam untuk dicapai. Maraknya agenda seks dan pacaran menjadikan perempuan berkualitas rendah. Lalu mana yang disebut agen perubahan kalau perempuan yang diandalkan hancur akhlaknya?
Pemerkosaan, penganiyayaan dan pelangaran hak asasi perempuan telah berbaris rapi untuk dinilai kelayakan terbitnya. Miris sekali. Dianggap semua pelanggaran itu adalah naskah yang siap diterbitkan. Beginikah nasib negri ini?
Kiprah perempuan seperti apa yang diharapkan oleh negri ini? Demokah? Emansipasikah? Atau kesetaraan Gender? Banyak hal yang saat ini marak dialami perempuan. Mereka menjadi tulang punggung keluarga, TKW, tukang parkir bahkan kuli bangunan. Inikah yang disebut kiprah perempuan? Inikah yang disebut kesetaraan Gender atau Emansipasi. Islam mengajarkan Emansipasi yang tidak seperti itu. Dengan menjadikan perempuan sebagai tulang punggung keluarga, TKW dan pekerjaan keras lainnya merupakan perendahan nilai perempuan. Tidak layak mereka menjadi TKW dan tulang punggung jika ada lelaki yang masih kuat. Tidak layak untuk mereka bekerja jika ada Islam yang mewajibkan kaum lelaki untuk mengayominya.
Kesetaraan Gender adalah kesamaan kondisi dan posisi bagi perempuan dan anak laki-laki untuk mendapatkan kesempatan mengakses, berpartisipasi, mengontrol dan memperoleh manfaat pembangunan di semua bidang kehidupan. Sedangkan keadilan Gender adalah suatu keadaan dan perlakuan yang menggambarkan adanya persamaan hak dan kuwajiban perempuan dan laki-laki sebagai individu, anggota keluarga dan masyarakat.
Adanya kesamaan Gender inilah yang akan membuat perempua lalai akan kuwajibannya. Mereka bergumam bebas untuk semua kegiatan yang dilakukan laki-laki. Mereka bebas melakukan apapun hingga harga diripun rela dikorbankan.
Perempuan sebagai pembangun negri bukan seperti itu. Islam begitu memuliyakan perempuan. Dibalik kesuksesan Rosulullah ada khadijah. Dibalik setiap keberhasilan laki-laki ada perempuan dibelakangnya. Yang mendukung dan mengayomi secara benar sesuai apa yang disyariatkan dalam Islam. Perempuan sebagai pembangun negri adalah perempuan yang mampu membuat lelaki melaksanakan tugasnya sebagai pemimpin dengan benar. Jika perempuan yang ada di belakang lelaki rusak maka kesuksesan lelakipun akan rusak. Negara ini tak akan tercipta secara damai jika tidak ada perempuan yang benar sebagai pembangun motivasi besar bagi lelaki.
Islam memberikan aturan yang sempurna untuk perempuan. Semua aturan yang diberlakukan Allah SWT itu adalah solusi kehidupan sekaligus menjamin keadilan bagi seluruh manusia. Maka Allah melarang untuk iri atas perbuatan itu.

Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (karena) bagi laki-laki ada bagian dari yang mereka usahakan, dan bagi perempuan ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan memohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
 (QS an-Nisa’ (4): 34)

Kiprah perempuan sebagai agen perubahan bukan berarti ia harus sama dengan laki-laki, bukan berarti melakukan semua yang dilakukan lelaki. Perempuan sebagai agen perubahan bahkan sebagai pembangun negri adalah perempuan yang mampu menempatkan posisinya secara benar sesuai dengan aturan Islam. Persamaan Gender hanya akan merusak nilai perempuan. Perempuan akan tetap mampu menjadi agen perubahan tanpa harus menyaman Gender dengan laki-laki, karena Allah telah menetapkan apa dan mana yang layak untuk hambanya. Ulin Nurviana