Seiring
berjalannya waktu dan berkembangnya taraf kehidupan umat manusia saat ini,
peran wanita masa kini tidak bisa dikesampingkan. Peran mereka dalam perbaikan
kehidupan sungguh sangat luar biasa. Berbagai bidang kegiatan mereka lakukan
dengan penuh dedikasi demi terciptanya suatu perbaikan dalam tataran umat
manusia dewasa ini. Tak heran jika mereka saat ini disejajarkan derajatnya
dengan para pria, yang akhir-akhir ini kita kenal dengan istilah emansipasi
wanita. Dengan penyetaraan tersebut wanita masa kini sudah mulai menampakkan
perannya secara strategis dalam perubahan sosial masyarakat yang lebih baik
dari sebelumnya.
Namun
peran wanita juga terbatas, tak seperti layaknya peran pria yang notabene bisa
melakukan berbagai hal. Wanita tidak dapat menggantikan secara keseluruhan apa
yang dapat diperbuat oleh pria. Oleh karena itu sudah seyogyanya peran mereka
dibatasi dalam ruang lingkup sebagai pendorong dari belakang apa yang dilakukan
oleh pria. Hal ini tentunya tidak mengurangi esensi peran wanita itu sendiri
dalam melakukan perbaikan.
Kita
lihat saja dari tataran kehidupan yang kecil dalam sebuah jalinan rumah tangga.
Batasan-batasan peran wanita disini haruslah sesuai dengan aturan yang ada,
dalam kata lain wanita harus tunduk dan patuh pada pemimpinnya yaitu suami.
Sebagai pemimpin tentunya suami tidak akan membiarkan istrinya melakukan semua
kegiatan untuk mengurusi rumah tangganya sedang dia sendiri tidak melakukan
apa-apa, akan tetapi ada batasan-batasannya.
Seorang
istri hanya bisa mendukung dan membantu suaminya dari belakang agar bisa
mensejahterakan kehidupan rumah tangganya. Tak hanya mensejahterakan kehidupan
rumah tangganya, namun juga mendukung dan membantu suaminya agar sang suami
dapat memperbaiki kondisi sosial masyarakat. Bukan istri itu yang harus bekerja
dan melakukan berbagai hal sebagai pengganti dari tugas suami. Hal lain yang
bisa dilakukan seorang istri disini adalah mendidik buah hatinya agar nantinya
dapat berdayaguna bagi lingkungan sekitarnya. Karena didikan yang paling
berkesan adalah didikan yang penuh kasih sayang dari seorang ibu.
Dari
sedikit gambaran mengenai rumah tangga diatas nampaklah bahwa peran wanita tak
harus menggantikan tugas dari pria. Peran strategis seorang wanita dalam
perbaikan ialah membantu dan mendorong dari belakang apa-apa yang dilakukan
seorang pria. Sekali lagi hal ini tentunya tidak akan mengurangi esensi dari
peran wanita itu sendiri. Dan itulah yang saya maksud dengan ‘tenaga dalam’
wanita.
*artikel ini dibuat dalam rangka lomba hari Kartini dan Muskom IV KAMMI Unej
Tidak ada komentar:
Posting Komentar