Sabtu, 11 Januari 2014

Silahturahmi Tokoh #1



            [Jember, 28 Desember 2013] Dalam menyambut pemilu yang diadakan pada april 2014. Kita ketahui banyak calon presiden maupun calon legislatif memberi janji-janji perubahan jika mereka terpilih. Kita sebagai mahasiswa seharusnya melek akan politik sehingga dapat bersikap dalam pemilu tersebut, setidaknya pilihan yang kita pilih tersebut mantab dalam segala aspek.
            Menanggapi hal tersebut, teman-teman dari KAMMI Kommisariat Unej yang dimotori departemen kebijakan publik melakukan kunjungan silahturahmi tokoh Pak Topo (ex.ketumda Jember). Dengan mengusung Tema “benturan kepentingan di 2014. Dimanakah Posisi Pergerakan Mahasiswa Muslim?
             Berdasarkan diskusi yang telah dilakukan dengan Pak Topo dapat kita ketahui Kampus merupakan lokasi bebas kepentingan politik karena memang fungsinya dimurnikan sebagai lingkungan akademisi. Namun sebagai mahasiswa yang kini disiapkan untuk menjadi “agent of change” seharusnya mampu memberikan solusi untuk perpolitikan Indonesia yakni bukan bersikap pasif apalagi apatis.
            Atmosfer 2014 Menjelang pemilihan umum yang tinggal beberapa bulan ini, atmosfer dunia perpolitikan semakin memanas. Usaha sikut menyikut antar partai mulai terang-terangan, terutama diantara partai-partai besar. Demokrat misalnya, partai paling berkuasa di Indonesia itu kini sedang terjebak skandal besar korupsi hingga kalangan elit partai tersebut mulai “galau”. Entah berapa ‘M’ yang mereka keluarkan untuk menutup mulut media agar skandal besar itu berhenti bergulir. Belum lagi kisah Dinasti Ratu Atut Banten yang kalangan elit Golkar bersikeras bahwa ini adalah tindakan untuk memperburuk citra partainya.
            Masih ada puluhan kasus lain yang serupa dengan dua kasus diatas dan semua mengenai korupsi. Bagaimana peran KPK sekarang? KPK sendiri saat ini sangat rentan menjadi ujung tombak banyak praktik hidden agenda dari partai politik untuk saling menjatuhkan satu sama lain. Hingga banyak orang merasa KPK sudah tidak lagi independen mengingat riwayat-riwayat penyelesaian kasus KPK yang tampak “dibuat-buat”. Setiap parpol memiliki kepentingan masing-masing yang terkadang untuk mewujudkannya digunakan cara-cara tersembunyi atau biasa disebut dengan hidden agenda. Hidden agenda cenderung berkonotasi negatif.
            Orang-orang yang mengerti tentang “drama” perpolitikan Indonesia banyak memilih untuk menjauhi dunia politik dan menjadi “Golongan Putih” karena merasa kecewa dengan parpol. Sebagian karena takut memilih partai yang salah. Peran Mahasiswa Peran mahasiswa dalam politik harus dibangun sejak awal. Disinilah peran BEM.
            Universitas sebagai sebuah negara kecil memiliki banyak peran untuk melatih tingkat kritis mahasiswa dimulai dari peraturan dan sistem di kampusnya. BEM juga seharusnya bisa lebih menggerakan mahasiswa untuk aktif dan tanggap terhadap keadaan politik baik dalam skala kampus maupun skala nasional. Di Universitas Jember sendiri saat ini sedang berproses untuk membentuk BEM-Universitas yang nantinya diharapkan keberadaan organisasi intra ini mampu menfasilitasi penyaluran hak pilih mahasiswa terutama bagi mereka yang terdaftar sebagai pemilih di luar Jember. BEM-U juga diharapkan mampu membangun opini mahasiswa melalui diskusi dengan KPU, PANWASLU, dan PARPOL.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar